Walau Bau Ternak, Namun Kami Bangga Sang Pejuang Duafa Datang ke Kampung Kami

Walau Bau Ternak, Namun Kami Bangga Sang Pejuang Duafa Datang ke Kampung Kami
Foto/ist.

MEDAN, KABAR24JAM Warga desa terpencil di perbatasan Simalungun dan Batubara, Provinsi Sumut, bangga bisa bertemu langsung dengan sosok bapak anak yatim yang terkenal sebagai sang pejuang bagi kaum duafa.

Desa itu bernama Desa Tanjung Seri yang berada di Kecamatan Lautador, Kabupaten Batubara. Sejak dahulu warga desa hanya bisa hidup dengan mengandalkan pertanian, kebun dan beternak kambing dan sapi.

Dua warga desa, Ibu Dian dan Wani sudah sejak lama mengetahui dan sangat mengagumi sosok bapak pejuang duafa ini. Namun, keduanya hanya melihatnya dari stasiun telivisi saja.

“Makanya kami jauh-jauh dari desa yang paling terisolir dengan berjalan kaki datang kemari untuk melihat langsung sosok sang pejuang duafa. Kami berjalan kaki selama 1 jam dari rumah kami sampai kemari,” kata keduanya sambil merasa terharu melihat kegagahan orang yang dikaguminya tersebut.

Lanjut Ibu Dian, awalnya kami mendengar dari orang yang melintas saat kami sedang menjaga ternak di kebun. Lalu kami berniat mencari tempat yang katanya ada sosok sang pejuang duafa hadir di dusun sebelah dari dusun kami.

“Lantas kami berdua berniat untuk mencari siapa tau kita ketemu kata kedua sahabat menjelang tua ini. Ibu wani juga mengatakan setelah mereka ketemu dengan sang pejuang duafa ternyata memiliki kegagahan dan wajah serta sifat yang berwibawa.

“Kami senang dan bangga sekali,” ungkapnya dengan girang.

Sementara itu, sang pejuang duafa H Ikhwan Lubis SH MH yang berkunjung ke desa tersebut pada Jumat (6/1/2023) menjelaskan sebenarnya kunjungan saya ini bukan direncanakan.

“Namun dikarenakan sudah menjadi rutinitas sedekah jumat saya mampir dan melihat lihat desa desa yang terpencil dan jarang sekali disentuh, hingga saya mengajak kepala desa untuk mengumpulkan para anak yatim yang ada di desa tersebut dan ini sudah menjadi agenda Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) yang saya dirikan untuk terus melakukan kegiatan sedekah jumat tanpa pernah berhenti,” kata Ikhwan.

Disini, sambung Ikhwan, kita menemukan beberapa anak yatim dan duafa karena spontan kita lakukan maka hanya sedapatnya kita menyantuni para anak yatim piatu yang ada di beberapa dusun di Desa Tanjung Seri ini. (K24_01/r)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *