Jadi Narasumber, Kasat Binmas Polrestabes Medan : Pemuda Generasi Penerus Bangsa

Jadi Narasumber, Kasat Binmas Polrestabes Medan : Pemuda Generasi Penerus Bangsa
Kasat Binmas Polrestabes Medan AKBP Efendi Sinaga, Sabtu (29/10/2022). (Foto/ist)

MEDAN, KABAR24JAM Kasat Binmas Polrestabes Medan AKBP Efendi Sinaga menegakan, Pemuda Generasi penerus bangsa. Karena itu, Pemuda juga berperan terlibat perjuangan mempertahankan NKRI dari penjajah. ‘Tidak ada kata lain dengan semangat sumpah pemuda, peran pemuda harus mengisi demokrasi di Indonesia, ” ucap AKBP Efendi Sinaga disela – sela sebagai narasumber dalam Acara workshop kepemudaan memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan Tema ” Pemuda Hebat Tanpa Tawuran ” di Lantai 2 Aula

Perpustakaan Daerah
Sumatera Utara Jalan Brigjend
Katamso, No 45-K Medan, Sabtu (29/10/2022).

Kata dia, pemuda saat ini menjadi bahan perbincangan di semua kalangan masyarakat, yang mana berkaitan dengan perannya sebagai generasi penerus bangsa.

Pemuda juga digambarkan sebagai seseorang yang memiliki semangat tinggi, bertenaga dan berintelektual. “Peran pemuda untuk perjuangan kemerdekaan tidak hanya berhenti sampai dikarenakan sumpah pemuda di era reformasi dan globalisasi saat ini tantangan yang dihadapi jauh lebih besar. Penjajahan tidak lagi secara fisik, tetapi lebih secara mental dan spiritual, ” paparnya.

Pelemahan ideologi dalam berbagai hal, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. “Sudah pantaskah kita menjadi generasi muda penerus bangsa. Artinya kita bangga sebagai pemuda mengisi tatanan pemerintah Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat, ” tandasnya.

mengenai tawuran juga, sambungnya, bagaiman tawuran itu terjadi dan siasat mencari solusi, guna mencegah terjadinya tawuran antar pelajar dan antar sekolah yang didominasi dari beberapa faktor terjadinya aksi tawuran antara lain. Faktor keluarga, faktor sekolah, faktor lingkungan dan faktor intoleransi.

Sedangkan, dampak aksi tawuran antara lain. Kerugian fisik, kerugian masyarakat
sekitar terdampak, terganggunya proses belajar, menurunya moralitas, hilangnya kepekaan, toleransi, tenggang rasa dan sling menghargai, hilangnya harapan orang tua, hilangnya masa depan dan masuk penjara.

Jadi solusi yang dianggap bisa mencegah terjadinya tawuran antara lain.
1. Tingkatkan pendidikan
moral.
2. Hadirkan seorang Figur
yang baik yang menjadi
contoh bagi pemuda.
3. Memberikan
pemahaman yang lebih
kepada pemuda pelajar
yang sedang
menunjukkan jati dirinya.
4. Memfasilitasi kegiatan
positif bagi pelajar.
5. Dekatkan kepada kegiata
rohani.
6. Orang tua sebagai teladan
bagi anak.
7. Tanamkan Pancasila
sebagai dasar NKRI.
8. Tumbuh kembangkan
cinta sesama manusia. (K24_01/r)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *