BNN Barito Kuala Gencar Sosialisasikan Anti Narkoba Sampai Merambah ke Dunia Pendidikan

BATOLA  |  kabar24jam.com

Rabu, 30 Maret 2022.

Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala H.Sarbaini yang juga orang kedua didinas ini, hadir sebagai narasumber dalam acara Rapat Kerja Program Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba di Lingkungan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Barito Kuala propinsi Kalimantan selatan.

Acara ini merupakan pertemuan pelaksanaan program dengan stakeholder di lingkungan pendidikan guna memetakan calon penggiat anti narkoba yang akan memproleh pengembangan kapasitas atau pelatihan P4GN melalui workshop.

Acara ini bertujuan untuk membangun komunikasi, jejaring kerja dan kepedulian stakeholder di lingkungan pendidikan untuk melakukan penanggulangan masalah narkoba pada sasaran dan lingkungan rawan narkoba melalui koordinasi dan sinergitas program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat anti narkoba di lingkungan pendidikan.

Hasil yang diharapkan dari acara ini adalah terkumpulnya data calon penggiat anti narkoba dari lingkungan pendidikan tingkat sekolah Lanjutan Pertama. Acara ini sendiri berlangsung di Aula SMPN 2 Kecamatan Alalak Rabu 30/3/22.

Adapun yang menjadi Nara sumber selain AKBP. Agus Wijanarko yang juga kepala BNN setempat, H.Sarbaini sekretaris Dinas pendidikan Barito Kuala dan Aspi Hadi, dari Polres Barito Kuala dan pesertanya kurang lebih ada 50 orang dari masing-masing propesi diantaranya Profesi kepala Sekolah (guru) dibawah naungan Dinas pendidikan dan bahkan turut hadir Pa Burhan kepala sekolah MAN 2 Marabahan dibawah naungan Kamenag dan beliau juga turut memberikan pertanyaan dan saran-saran supaya anak didik terhindar dari Bahaya narkoba.
Komentar dari Nara sumber yang bernama Aspihadi dari polres Barito Kuala, membenarkan bahwa untuk kasus Narkoba terhitung dari bulan Januari sampai akhir Maret sudah tercatat ada 48 kasus dengan rincian pada bulan Januari berjumlah 9 kasus,di bulan Februari ada 12 kasus dan sampai Akhir Maret 2022 ini meningkat sehingga mencapai 27 kasus terang Aspihadi. ( Yuday)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *